Tugas Reviewed 19

LESSON STUDY:

Promoting Student Thinking on the Concept of Least Common Multiple (LCM) Through Realistic Approach in the 4th Grade of Primary Mathematics Teaching

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

Secara khusus, kurikulum matematika menguraikan tujuan belajar mengajar matematika adalah sebagai berikut:
•  memahami konsep matematika, menjelaskan hubungan antara siswa dan guru dalam menerapkannya untuk memecahkan masalah secara akurat dan efisien.
•  mengembangkan keterampilan berpikir untuk mempelajari pola dan karakteristik matematika, untuk memanipulasi mereka dalam rangka untuk generalisasi, untuk membuktikan dan menjelaskan ide-ide dan proposisi matematika.
•  mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang mencakup pemahaman
masalah, menguraikan model matamatika, memecahkan dan memperkirakan hasil.
• mengkomunikasikan gagasan matematika menggunakan simbol, tabel, diagram dan
media lainnya.
•  mengembangkan apresiasi dari penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari,
keingintahuan, pertimbangan, dan kemauan untuk belajar matematika serta tangguh dan percaya diri.

Melalui Pendekatan Realistis.
1. Siswa dapat berfikir jauh tentang konsep LCM
2. "Calender Format Problem" adalah model yang berguna untuk siswa menjembatani pemikiran matematika antara abstrak dan nyata, dan membantu siswa untuk belajar LCM di berbagai tingkat abstraksi.
3. Siswa berfikir tentang konsep LCM secara simultan
4. Dalam pemikiran konsep LCM, interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa adalah kegiatan penting.
5. Siswa berfikir tentang konsep LCM yang dipengaruhi oleh koneksi di antara untaian konsep-konsep matematika yang sebelumnya dikembangkan.

Tugas Reviewed 18

GERAKAN REFORMASI UNTUK MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN

NILAI-NILAI MATEMATIKA UNTUK MENGGAPAI KEMBALI NILAINILAI

LUHUR BANGSA MENUJU STANDAR INTERNASIONAL PENDIDIKAN

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

National educational reform can be done at two levels of macro and micro. At the macro level, the national education reform must be able to renew the vision and develop educational paradigm and scrape out the constraints provision of education by maintaining and improving the quality and professionalism and empowerment towards Indonesia is Indonesia's New open, democratic and united. For an educational practitioners (teachers), reforms education on a macro level for a few things are beyond the reach of his thinking and ability. However, considering the education of teachers is a critical success, then the teacher can play a role object and subject of educational reform by increasing ability to educate and manage the classroom. But in reality it is not easy to educate because students find that learning is not easy. Still there are gaps that large enough between idealism and practice of educating in the field.  The value of mathematics can be seen from the context of the ontological, epistemological and axiological in limits of intrinsic value, extrinsik and systemic. For a self-learners of  mathematics then The lowest value of mathematics is that if only his own use, a higher value if math can be used for public interest. But the highest math scores is if it can be used systemically for the wider interest. But the values mathematics that was developed should be coupled with critical thinking because the math does not others do not is not is the critical thinking itself. The sharpness of mathematics is able dreamy future through a teleological concept that what happens in the future can at least photographed through the present. Nevertheless there are still other values ​​that relation to levels of quality. At first the quality of math scores only appear on the outside, but on the quality of the second and third and so on then the value mathematics is metaphysical. With analog thinking then what happens to
disclosure of the value of mathematics can be used also in the disclosure of noble values nation. virtue achieved back none other than merely by the method translated and interpreted from the context of the passage of time past, present, and come. This is then known people with hermenitika method.

Tugas Reviewed 17

Asumsi Dasar Karakteristik Matematika, Subyek Didik dan Belajar Matematika Sebagai Dasar Pengembangan Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi Di SMP

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

Mathematics as search activity patterns and relationships
The implication of this view of learning are: 

1. give students the opportunity to conduct discovery and investigation to determine patterns of relationships,
2. provide an opportunity for students to experiment with different ways, 

3. encourage students to discover the sequence, difference, comparison, grouping,etc.

4. encourage students to draw general conclusions, 

5. help students understand and found a link between understanding one another.

Mathematics as a creativity that requires imagination, intuition and invention
The implication of this view of learning are: 

1. encouraging initiatives and provides an opportunity to think differently, 

2. encourage curiosity, the desire to ask,denied the ability and the ability estimates, 

3. appreciate the discovery that unexpected as beneficial rather than take it as an error, 

4. encourage students to discover the structure and design of mathematics, 

5. encourage students to appreciate discovery of another student, 

6. encourage students to think reflexive, and

7. does not suggest just using one method alone.

Mathematics as problem solving activities (problem solving)
The implication of this view of learning are: 

1. provide a learning environment mathematics that stimulate the emergence of mathematical problems, 

2. help students solve math problems using his own way, 

3. help students know the information needed to solve mathematical problems, 

4. encouraging students to think logically, consistently, systematically and develop a system documentation / records, 

5. develop the ability and skills to solve issues, 

6. helping students know how and when to use various tools visual or media such as mathematics education: a compass, calculator, etc.

Tugas Reviewed 16

 DEVELOPING MATHEMATICS EDUCATION

IN INDONESIA

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

Pendidikan matematika di Indonesia dapat kita lihat peningkatannya dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Perubahan kurikulum yang sering dilakukan di Indonesia itu adalah salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan begitu dapat kita lihat bahwa pemerintah juga memperhatikan Indonesia dalam bidang pendidikan.Peningkatan pendidikan matematika juga dapat dilihat dari meningkatnya peminat dalam jurusan pendididkan metematika. Hal ini menandakan bahwa masyarakat paham akan pentingnya belajar matematika. Dalam sudut pandang sekolahan sudah banyak siswa-siswa yang mengikuti olimpiade matematika mewakili bangsa Indonesia. PEningkatan pendidikan matematika ini sangatlah berarti bagi Negara, karena dengan begini mutu pendidikan di Negara Indonesia juga mulai terangkat. Pendidikan matematika di Indonesia juga merupakan andalan dari bangsa Indonesia itu sendiri. Peningkatan pendidikan matematika ini juga didukung oleh keprofesionalan guru dalam pembelajaran dan penggunaan-penggunaan teknologi-teknologi. Perubahan keadaan dari siswa pasif menjadi aktif dari guru aktif menjadi fasilitator mengakibatkan perubahan yang sangat drastis. Keprofeisonalan guru yang didukung dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh Negara menjadi tidak sia-sia.

Tugas Reviewed 15

Developing ICT for Primary and Secondary Mathematics Teacher Professional Development: The Use of VTR in Lesson Study

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

Banyaknya sekolah-sekolah yang sudah menetapkan teknologi dalam setiap pembelajaran dan banyak pula sekolah-sekolah yang sudah bersetandart internasianal menjadikan sekolah-sekolah tersebut menggunakan berbagai macam fasilitas lebih khususnya dalam penggunaan teknologi. Hal ini tentu jelas mendukung bahwa seorang guru harus bisa mengimbangi perubahan jaman. Tak perlu dipungkiri lagi tak sedikit guru yang tidak bisa menggunakan media-media persentasi kita sebut saja yang paling sederhana yaitu penggunaan computer multimedia dalam rangka pembelajaran. Hal ini tentu sangan menjadi perhatian besar.

Dalam hal ini, Peningkatan keprofesionalan guru dilihat dari kevakapannya terhadap teknologi sangatlah penting disamping bahwa guru harus mengenalkan pembelajaran dengan memaksimalkan ICT. Guru juga diharapkan dapat menggunakan VTR sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Karena pembelajaran yang semakin berkembang ini dengan memaksimalkan penggunaan ICT dan VTR pembelajaran akan lebih berarti untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan diharapkan dari antusias siswa sendiri , akan bertambah dengan pesat.

Tugas Reviewed 14

MODUL VIII

Buku Siswa

PEMBAGIAN PECAHAN

Untuk Kelas 1 SMP/MTs

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

Standart competence  is understanding the number and perform arithmetic operation in proble solving. Basic Competence is know fraction and perform operations fraction. And the aid is Complete the operation involving division by fractions. In there we will talk about division of fractions, meaning that an integer divide by fractions. For example : Rice weighing 10 kg will be incorporated into their pockets are still 1 / 2 kg, so 10 : ½ identical with 10x2 that 10 : ½ is 5. And Other example , as many as 20 pieces of candy will be distributed to several children, each childreceives 1 ½  section, how much candy each child get? So, Change the mixture fraction ordinary division into fractions of 3/2 , So obtained forms of the division 20 :  3/2, then 20 : 3/2 identical with 20 x 2/3 or 40/3. 

Tugas Reviewed 13

MODUL III Buku Siswa

PECAHAN DESIMAL

Untuk Kelas 1 SMP/MTs

By : Dr.Marsigit, MA

Reveiwed by : Jeffri Tri Agung Prakosa

Standart of competation is understanding the number and perform arithmetic operation in proble solving.

Basic Competence is know fraction and perform operations fraction. The aid of learning program is getting the dessimal fraction.

Among other example of decimal fraction is 3,5 ; 0,33 ; 1,2 ; and 0,003. For example :

1.      0,33 mean 33/100

2.      1,2 mean 12/10

3.      0,03 mean 3/100

Know, we will expressed dessimal fraction , if we have number 0,45, its mean 45/100 and can be simplied 9/20 ( numerator and dominator divided by 5 ), and we will expressed fraction simplied to dessimal fraction. If we have a number 4/5 its mean 4 divide 5, so 4 : 5 is 0.8.

In conclution , Common fractions or mixed fractions can be expressed in the form decimal fractions. decimal fractions can be expressed in the form of ordinaryfractions or mixed fractions.